HALSEL, TA– Ambruknya talud Kubung yang diduga pekerjaan asal-asalan demi mendapat keuntungan yang besar, mendapat tanggapan dari DPRD Halsel melalui Komisi III.
Talud yang menelan anggaran APBD 2024, Rp. 20 Miliar tersebut, dikerjakan oleh PT. Herto Persada Sakti, dengan harapan bisa membantu warga dari bencana, justru menuai masalah, lantaran diduga dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan terkesan hanya mencari untung.
Alhasil, Talud tersebutpun roboh dan membutuhkan anggaran tambahan baru untuk perbaikan, demi kenyamanan masyarakat saat bencana datang. terutama saat hujan.
Ketua Komisi III DPRD Halsel, Safri Hi Talib, dikonfirmasi, memberikan ketegasan terkait rusaknya talud tersebut yang tidak mampu menahan gelombang air sehingga rusak parah.
“Sayang kan, talud baru dibangun suda harus makan anggaran baru lagi, padahal baru genap setahun,”ujarnya.
Olehnya itu, Komisi III DPRD Halsel, minta BPBD segera ambil langka untuk mengatasi dampak ambruknya talud tersebut, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
“Intinya BPBD harus ambil langka cepat, biar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah, sehingga berdampak ke masyarakat ketika nanti terjadi banjir dataNg,”ujarnya.
Langka itu dilakukan, Kata Amaka, sarapan Safri Hi Talib, agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar, mengingat ada pengaruh air yang mengalir, bisa saja menggerus dan menimbulkan kerusakan lagi.
” Pekerjaan mega proyek itu tidak bole di biarkan begitu saja karena suda menghabiskan anggaran cukup besar jangan sampe menimbulkan dampak buruk dan merugikan daerah,”tutupnya.(Red)