PWI Halsel Desak Bupati Tanggung Jawab Soal Kekerasan Wartawan saat Konpress Gubernur Malut

HALSEL, TA– Insiden tidak mengenakan dialami sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Halmahera selatan, saat diundang Konferensi pers kunjungan Gubernur Malut Serly Laos dan Tenaga ahli BNPB RI Mayjen TNI Denny Herman yang digelar di posko utama bencana Halsel. Senin (306/2025). Oleh pemkab setempat.

Saat dipersilahkan staf ahli pemerintahan Halsel, Saiful Turuy untuk awak media melakukan sesi wawancara, tiba – tiba salah satu oknum TNI mendorong para wartawan, sehingga memicu perlawanan dari pihak wartawan.

Oplus_16908288

Plt ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Halsel. Nandar Djabid mendesak Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba bertanggungjawab. Menurut wartawan media Fajar Malut ini, insiden tersebut mencerminkan bentuk intimidasi sistematis terhadap profesi jurnalis, tak saja berdampak pada individu korban, tetapi juga terhadap seluruh ekosistem kerja jurnalistik di Indonesia.

“Ini ancaman serius bagi kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi, kami pertegas saudara Bupati Halsel bertanggungjawab, sebelum ada gelombang perlawanan terhadap pemkab Halsel, “tegasnya didampingi sejumlah wartawan.

Sadisnya kata Nandar, aksi yang menghalagi sesi wawancara diduga kuat berkaitan dengan proyek Kegiatan penanganan darurat bencana pekerjaan normalisasi sungai dan pembuatan jeti dengan nomor kontrak 360/SPMK-08/BPBD/V/2025 yang berlokasi di desa amasing kota barat kecamatan bacan yang sengaja aliran mulut sungai diperkecil untuk akses jalan kendaraan proyek akibatnya sungai meluap dan banjir. (Red)

Oplus_16908288
Anggota DPRD Kota Ternate

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *